Kamis, 24 Desember 2009

MENYIMAK DAN BERBICARA

Pada hakekatnya menyimak adalah proses decoding oleh penerima pesan, yaitu proses memaknai bentuk-bentuk bahasa terlulis sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima secara utuh. Seseorang dapat dikatakan memiliki ketrampilan menyimak apabila yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa yang di dengar.kegiatan menyimak adalah suatu kegiatan yang di sengaja untuk untuk dapat memahami suatu informasi yang disampaikan.
Berbicara adalah proses penyampaian pesan secara langsung dalam bentuk symbol-simbol yang berfunsi menyampaikan informasi pada orang lain (proses according). Sehingga orang yang mendengar dan memahami simbolsimbol tersebut dapat memahami informasi yang di sampaikan.
Berbicara adalah kegiatan berbahasa yang produktif sedangkan menyimak adalah suatu kegiatan berbahasa yang reseptif dan keduanya dilakukan secara langsung. Jadi antara menyimak dan berbicara sangat erat kaitanya, dimana pada saat menyampaikan informasi dengan berbicara, untuk menerima informasi harus menyimak dengan baik agar informasi yang disampaikan dapat diterima secara utuh. Jadi antara berbicara dan menyimak sangat erat kaitanya.

MEMBACA DAN MENULIS

Pada hakekatnya membaca adalah proses decoding oleh penerima pesan, yaitu proses memaknai bentuk-bentuk bahasa terlulis sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima secara utuh. Seseorang dapat dikatakan memiliki ketrampilan membaca apabila yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis yang dibacanya.

Menulis adalah kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seseorang menulis guna menyampaikan gagasan, perasaan atau informasi dalam bentuk tulisan, sebaliknya seseorang membaca guna memahami gagasan, erasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.

Jadi, tampak begitu erat kaitan antara kegiatan membaca dan menulis dalam kegiatan berbahasa.

Minggu, 20 Desember 2009

Contoh Paragraf Narsi, Deskripsi, Eksposisi

Contoh Karangan Deskripsi:
Gadis Kecil di Pesisir Pantai
Gadis kecil itu tampak duduk termenung dipinggiran pantai. Matanya memandang lepas ke lautan. Tubuhnya terduduk lemas bersandarkan pohon kelapa yang berdiri kokoh di pinggiran pantai. Ia tetap terdiam bisu meskipun semerbak angin laut memainkan rambutnya.
Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak
membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya
beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut
yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah
menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut!
Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal.
Bak titik-titik air hujan yang menetes membasahi pertiwi nan gersang, air mata gadis kecil itupun menitik membasahi pipi mungilnya nan marun. Semilir angi yang berhembus tampak mengaburkan titik-titik itu, hingga akhirnya air matanya semakin deras membasahi pipinya.

Contoh Karangan Narasi:
Cerita Kasih Putraku
Waktu itu langit tampak kelam, tatapan sinar mentari mulai bersembunyi dibalik mahkota awan nan megah. Hujan deras yang mengguyur bumi pertiwi menambah galau dihati nyonya Marta. Wajahnya tampak pucat pasi memandangi jalanan yang basah oleh air hujan. Matanya tak sedikitpun berkedip, jantungnya berdetak kencang, tubuhnya lemas. Pikirnya hanya satu, “cepat sampai griya pesakitan, cepat sampai”.
Sesampainya di rumah sakit, Nyonya Marta dibantu anak laki-lakinya yang bernama Norman memasuki lobi rumah sakit. Tak berapa lama mereka keluar, kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya keluar rumah menyongsong menyambut kehadiran Nyonya Marta dengan riang. Tuan Hasan pun bergegas menenui istrinya dan memapah istrinya yang sakit. Raut gembira menatap istrinya kembali tampak begitu jelas diwajahnya. Tetapi, raut wajahnya berubah tiba ketika tak ditemuinya nak kesayangannya yang bernama Rafael. Anak laki-laki umur 3 tahun kesayangannya, anak satu-satunya dan pewaris satu-satunya keluarga hasan Hutomo.
Dengan galau Tuan Hasan bertanya kepada istrinya”Dimanakah gerangan anak kita istriku?”. Mendengar pertanyaan itu Nyonya Marta meneteskan air matanya. Suasana yang tadinya riang berubah haru. Hingga terdengar suara ambulan memasuki halaman rumah Tuan Hasa.
Tuan Hasan berdiri kaku didepan pintu menatap karangan-karangan bunga yang mamasuki rumahnya. Sedangkan, di ruang tengah kini telah terbaring bisu putra kesayangannya. Air mata Nyonya Marta tak henti-hentinya mengalir menatapi putra sematawayangnya.
“Lihatlah suamiku anak kita kini tak lagi riuh di rumah kita, lihatlah matanya terpejam, tubuhnya kaku, mukanya pucat.”
“Lihatlah suamiku…………………….kini ia harus tidur beralaskan tanah, hanya beratap langit dan berselimut pertiwi………!”
“Tidakkah ia merasa kedinginan suamiku?”
Tak sedikitpun Tuan Hasan menjawab pertanyaan suaminya, mulutnya bungkap, dan air matanya tak hentinya membasahi rambut istrinya yang tertunduk lesu dalam pelukannya.
“Semua yang tercipta akan kembali kedalam kodratnya istriku, begitu pula manusia dia akan kembali ke sang pencipta”
“Ikhlas, marilah kita hantarkan putra kita kedalam persamayaman terakhirnya….!
”Doakan ia tertidur tenang disana!”

Contoh Karangan Eksposisi

Global Warming
Saat ini peningkatan panas bumi semakin cepat hal ini disebabkan oleh afek global warming. Apa yang dimaksud dengan global warming?. Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb).
Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi :
(a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai
(b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara
(c) gangguan terhadap permukiman penduduk
(d) pengurangan produktivitas lahan pertanian
(e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).

Contoh Karangan Argumentasi


PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH DASAR

Teknologi informasi atau sering di sebut Ti sangat penting untuk di gunakan di sekolah, karena seiring dengan perkembangan zaman yang semuanya sudah berbasis internet. Sehingga untuk mencari sebuah informasi kita hanya tinggal mengakses dari internet. Begitu juga membrikan pelajaran tambahan tentang TI kepada peserta didik, di zaman yang serba internet seperti saat ini anak harus dibekali kemampuan di bidang TI sebagai bekal untuk anak. Karena apabila anak tidak mempunyai bekal di bidang teknologi maka anak akan kesulitan saat berada di sekolah menengah pertama. Untuk itu TI sangat penting Pada proses pembelajaran di sekolah dasar


Jumat, 18 Desember 2009

Tugas Bahasa Indonesia 3 Resume

KETERAMPILAN MENULIS

1. Pengertian Menulis

Menulis ialah menuliskan lambang-lambang grafik yang menunjukan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orag lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

2. Fungsi Menulis

Fungsi utama tulisan adalah alat komunikasi secara tidak langsung, karena tulisan dapat membantu kita membantukita menjelaskan pikiran kita.

3. Tujuan Menulis

Beberapa tujuan menulis adalah sebagai berikut :

a. Tujuan Penugasan

Disini penulis menulis karena ditugaskan/ karena diperintah.

b. Tujuan Altruistik

Penulis menulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan pembaca, menolong para pembaca, memahami dan menghargai perasaan pembaca, dan ingin membuat hidup para pembaca dan lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya.

c. Tujuan Persuasif

Penulis betujuan meyakinkan pembaca akan pendapatnya.

d. Tujuan Informasi/ Tujuan Penerangan

Penulis menulis bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada pembaca

e. Tujuan Pernyataan Diri

Tulisan bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang penulis kepada pembaca.

f. Tujuan Kreatif

Tulisan yangbertujuan menyampaikan gagasan atau ide kreatif.

g. Tujuan Memecahkan Masalah

Penulis menulis bertujuan untuk memecahkan tulisan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

4. Ragam Tulisan

a. Narasi

Narasi adalah karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis). Narasi terbagi menjadi dua yaitu :

1) Narasi Ekspositoris

Tulisan yang menginformasikan peristiwa dengan bahasa yang lugas dan konfliknya tidak terlalu kelihatan.

2) Narasi Artistik atau Literer

Adalah tulisan yang murni sebagai tulisan narasi.

b. Deskripsi

Adalah jenis karangan yang melukiskan atau mengambarkan suatu obyek apa adanya.

c. Eksposisi

Adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.

d. Argumentasi

Adalah jenis karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan, atau pendapat yang kuat.

5. Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Dalam Kegiatan Menulis

1) Paragraf

Adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau hanya mengacu pada gagasan pokok. Berdsar letak kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi :

a) Paragraf deduktif

Paragraf yangkalimat utamanya berada di awal paragraf.

b) Paragraf induktif

Paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir paragraf.

c) Peragraf variatif

Adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat pokok dan di akhiri dengan kalimat pokok, kalimat pokok di akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.

d) Paragraf naratif/deskriptif

Adalah paragraf yang pikiran utamanya tidak dinyatakan secara jelas.

e) Paragraf ineratif

Paragraf yang diawali dengan penjelasan menuju ke pernyataan umum dan diakhiri dengan penjelasan lagi.

Berdasar fungsi paragraf di bedakan atas :

a) Paragraf pembuka

Paragraf yang berperan sebagai pengantar untuk sampai pada masalah yang akan diuraikan.

b) Paragraf penghubung

Paragraf ini berisi inti asalah yang akan di uraikan.

c) Paragraf penutup

Paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung.

2) Kerangka karangan

Adalah outline sebuah krangan yang sudah diatur secara sisitematis, lenkap ,mnyeluruh dan mencakup semua hal yang akan di kemukakan, baik urutan relasi antar persoalan yang satu dengan yang lain didalam karangan itu maupunlambang dan tanda-tanda pada kerangka dan jenjangya.

3) Langkah-langkah menyusun kerangka

a) Catat semus ide

b) Seleksi ide-ide secara tepat

c) Urutkan ide secara tepat

d) Kelompokkan ide-ide yang berdekatan pada suatu heading[

e) Langkah seleksi sudah di kerjakan

Sistem penempatan suatu heading dapat dilakukan dengan macam-macam cara

o Cara biasa (natural order)

o Berdasar pertimbangan logos (order of climax)

o Dari yang kusus ke yang umum (spesific to general)

o Berdasar sebab akibat (order of ause to effect)

o Dari akibat menjurus ke sebab (orders to cause)

o Berdasar hubungan eratnya materi (oerdr of familiaryty)

o Dari yang rmanfaat kyang tidak brmanfaatdan sebaliknya (order of utility)

o Dari yang sukar kepada yang lebihmudah (orderof the dominant impression)

o Urutan berdasar prtimbangan psikologi (order of phychological effect)

o Berdasar kemunkinan saling menjelaskan

4) Pengembangan kerangka karangan

a) Pendahuluan bersifat menjlaskan dan mendorong

Usahakan agar kalimat-kalimat utama pada bagian ini memikat hatipembaca shinnga ia inginlebih banyak mengtahui apa yang di uraikan pada bagiankarangan selanjutnya.

b) Batang tubuh sebagai isi karangan

Batang tubuh mrupakan karangan yang sebenarnya, didalam nya terdapat segalalsesuatu yang berkaitan dengan masalah yang di kemukakan

c) Bagian penutup

Dan 3 butir sifat dari bagian penutup :

· Sebagai rangkuman

· Prnyataan kembali

· Hanya sebagai kata penutup

6. Teknik Penulisan

Kemampuan menulis apat di mbangkan dengan cara :

a. Sering menulis berdasar kegunaan ( p[urpose) sepsifik atau audienceI;

b. Memahami fakta bahwa ”menulis” dalah ”mnengok kembali” (writing in revising) dengan kata lain mnulis adalah memprdalam kahlian anda;

c. Memperoleh pengalaman diting yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis tapi secara kseluruhan bermanfaat untuk pngembangan kmapuan riset dan audiitory atau observasi

7. Tujuan Pembelajaran Menulis

Tujuan pengajaran ketrampilan menulis adalah sebagai berikut:

a. Mampu memilih dan menerima gagasa dengan penalaran yang logis dan sistematis.

b. Mampu menuangkan ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

c. Mampu menuliskan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bhasa Indonesia Yang Disempurnakan.

d. Mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi.

Kamis, 17 Desember 2009

Tugas Puisi Bahasa Indonesia 3

Surya menari di ujung bumi
Semburat jingga penuhi lazuardi
Hembusan bayu masih disini
Bersamaku tanpa mimpi

Tak terhenti pertanyaan hati
Seonggok cinta di hati
Kemana akan terbagi
Ataukah hilang bersama mimpi

Meratapi semua yang terjadi
Bersama kelam selimuti hari
Akankan esok ku masih disini
Bersama cinta yang tak ku mengerti

Tugas Puisi Bahasa Indonesia 3

Surya menari di ujung bumi
Semburat jingga penuhi lazuardi
Hembusan bayu masih disini
Bersamaku tanpa mimpi

Tak terhenti pertanyaan hati
Seonggok cinta di hati
Kemana akan terbagi
Ataukah hilang bersama mimpi

Meratapi semua yang terjadi
Bersama kelam selimuti hari
Akankan esok ku masih disini
Bersama cinta yang tak ku mengerti

Tugas Cerpen Bahasa Indonesia 3

INGIN MEMBERITAHU

Senja yang sudah mulai datang seakan memaksaku untuk mempercepat langkahku. Sudah lebih dari empat jam aku menyusuri jalan setapak ini seorang diri, sepanjang perjalanan tak satupun pendaki lain kutemui. Biasanya pada hari sabtu seperti ini jalan setapak yang kulalui ramai oleh pendaki, “ aneh benar hari ini” gumamku dalam hati. Aku mengeluarkan senter dari dalam ranselku, hari telah gelap akan sulit menemukan jalan bila tanpa penerangan, bisa-bisa aku malah tersesat.

Dari kejauhan aku melihat sebuah cahaya senter, sepertinya dari pendaki lain yang ada di belakangku.selang tak berapa lama cahaya senter tersebut semakin mendekat, ternyata benar itu adalah pendaki lain yang ingin menuju puncak gunung ini. Dan ternyata pendaki tersebut adalah seorang wanita yang mendaki seorang diri, aku merasakan sesuatu yang aneh dengan wanita tersebut tapi segera ku tepiskan prasangkaku itu dan ku sapa dia.
” selamat malam bu.. Bersama rombongan atau sendirian bu..?” Sapaku
”selamat malam..kebetulan saya sndiri pak..” Jawabnya
”kebetuan saya juga sendiri, kalau begitu bareng aja ke atas bagaimana?” tawarku.
Begitulah kami berdua akhirnya sepakat untuk melanjutkan perjalanan bersama , dari pada seorang diri tantunya lebih aman kalau berdua. Sepanjang jalan aku dan dia becerita panjang lebar tentang diri masing-masing,. Yang ku ketahui dia bernama Via mahasisiwi slah satu perguruan tinggi negri di kota ini, dia orangnya ramah dan asyik untuk di ajak ngobrol.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, tapi anehnya cadas gunung belum juga kami temui padahal dri tenmpat aku bertemu Via cadas gunung hanya berjarak kurang lebih dua jam. Aku mulai merasaada yang tak beres, sepertinya kami berdua tersesat.

”Vie kayaknya kita tersesat deh..” Tanyaku
”nggak ko Gus bener ini jalanya” jawabnya
Saat aku melihat sebuah pohon besar tempatku tadi sore bertemu via aku mulai yakin kalau kami tersesat ”ini kan pohon tempat kita ketemu tadi Vie... Kita Cuma muter dari tadi” ujarku lagi pada Via. Tsapi anehnya kali ini tak ada jawaban dari Via, aku mencarinya aku takut dia tertinggal di belakang dan tersesat.
”Via kamu dimana....... Vie... Via....” Teriaku, tapi usahaku sia sia. Tak ada jawaban dari Via. Akhirnya aku putuskan untuk membuat tenda di dekat pohon besar tempat kami bertemu, aku berharap besok Via akan menyusulku ke tempat itu.
Aku terbangun karena mendengar suara langkah kaki, ternyata itu suara para pendaki yang turun dari puncak gunung.
”ko nggak sampai atas pak?” Tanya salah satu pendaki.
”iya semalam sudah kecapekan banget jadi nginep disini saja” jawabku
”ow... Ya sudah, kami duluan turun ya” ujar pendaki tadi
” mari..” Jwabku.
”Aneh..., bukanya semalam gunung ini sepi ya ko tiba-tiba banyak pendaki” gumamku. Saat itu lewat seorang pendaki lagi, aku akan menanyakan apakah Via sudah sampai di puncak.
”permisi, maaf pak numpang tanya apa diatas bapak bertemu seorang wanita yang ( kusebutkan nama dan ciri-ciri Via)” tanyaku.
Pendaki itu tercengang sebentar, kemudian dia bertanya padaku dimana aku bertemu Via. Akupun menjelaskan semua kejadian semalam pada pendaki yang ku ketahui bernama Hendra. Setelah mendengar ceritaku Hendra bercerita padaku taentang Via. Betapa kagetnya aku setelah mendengar cerita Hendra, ternyata Via adalah adik Hendra yang hilang dua bulan lalu di gunung itu, dan sampai saat ini belum ditemukan. Aku merangkul Hendra, dan aku juga berjanji padanya untuk mmbantu mencari adiknya.
Pencarian kami mulai, aku dan hendra mulai mencari di sekitar tempat aku bertemu dengan Via. Sudah setengah hari kami mencari, tepat pada tengah hari aku menemkan sebuah tas biru yang persis milik Via yang tergantung di tepi jurang didekat tempat kami bertemu. Aku pun memanggil Hendra, kami berdua berinisistif untuk menuruni jurang dengan tali. Sampai di bawah, ” Hen.. Coba lihat pohon itu..” Kataku pada hendra. ”iya Gus sepertinya ada yang tersangkut di situ” jawabnya. Kami berdua mendekati pohon tersebut, kami menemukan sosok mayat permpuan yang tak lain adalah Via, adik kandung Hendra. Hendra menangis sjadinya, aku berusaha menenangkanya.setelah hendra tenang kami sepakat untuk memenggil bantuan dari pos jaga untuk membantu kami mengevakuasi mayat Via.
Ternyata yang menemuiku malam itu adalah roh Via yang ingin memberitahukan dimana jasadnya, dia ingin jasadnya ditemukan dan dikuburkan dengan layak.

Rabu, 16 Desember 2009

sekilas tantangku.....

Aku dilahirkan di Sleman, Jogjakarta 21 tahun yang lalu. Pada usia 3 tahun aku mulai sekolah di taman kanak-kanak. Pada saat umur lima tahun aku masuk sekolah dasar, tepatnya di SD Negeri Bejen. Tak ada yang istimewa dari masa kecilku, aku rasa masa kecilku sama dengan anak-anak lain.

Setelah lulus dari SD Negeri Bejen aku melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sukorejo. Disekolah ini aku mendapatkan sebuah kegiatan baru yaitu kegiatan kepramukaan. Kegiatan inilah yang membangun minatku pada penjelajahan alam.aku mulai senang dengan kegiatan yang berkaitan dengan alam seperti naik gunung, berkemah dan hal lain tentang petualangan.

Setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun di SMP aku lulus dengan perdikat yang cukup memuaskan. Dan aku melanjutkan sekolahku di SMA N 2 Tebo. Saat aku SMA aku mengikuti sebuah organisasi pecinta alam. Disini aku semakin menyukai kegiatan yang aku ikuti, aku mulai sering pergi menjelajah gua, mendaki gunung dan semua kegiatan yang menjadi kesukaanku itu. Paling tidak tiga bulan sekali aku pasti meluangkan waktu untuk pergi bersama teman-temanku di organisasi pecinta alam.

Stelah lulus SMA aku, mengikuti sebuah kursus perbengkelan, karena selain hobiku yang pertama hobi lainku yaitu di bidang otomotif. setelah selesai kursus aku bekerja di sebuah dealer motor, aku bekerja di sana selama kurang lebih 1,5 tahun, bosan kerja di dealer motor aku membuka usaha bengkel motor sendiri, dan aku juga aktif di dunia balap motor.

Pada awal 2008 aku mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan ku, akhirnya aku melanjutkan kuliahku di UPY hingga saat ini.